Apakah Anda pernah merasa kesulitan ketika berinteraksi dengan orang lain ? Perlu Anda sadari, orang yang berbeda membutuhkan teknik komunikasi yang berbeda juga. Dengan memahami perilaku seseorang maka Anda akan lebih mudah menjalin kerjasama.
Penyebab sulit memahami orang lain
Ketika seorang psikolog bernama Thomas masih muda, dia punya pandangan sempit bahwa ada dua tipe orang. Pertama adalah orang yang sepertinya cocok dan paham apa yang dia katakan dan tipe kedua adalah orang yang sepertinya tidak paham apapun.
Namun, ketika usianya 25 tahun, Thomas melakukan interview dengan seorang CEO berusia 60 tahun bernama Sture. Dia mengatakan kepada Thomas kalau dirinya dikelilingi oleh orang bodoh, ketika percakapan berlangsung, Thomas bertanya kepada Sture siapa yang merekrut orang bodoh tersebut.
Sture menjawab saya merekrut mereka semua, hal ini akhirnya membuat Thomas menyadari kalau sebenarnya Sture tidak dikelilingi oleh orang bodoh, tapi Sture tidak mampu berkomunikasi dengan baik.
Dia tidak sadar kalau setiap orang punya profil perilaku yang berbeda sehingga dia tidak bisa berkomunikasi dengan cara yang sama untuk setiap orang. Ketika kita berbicara dengan orang lain, biasanya orang tersebut hanya menerima pesan yang dia mengerti.
Sebuah pesan jarang sekali diterima seutuhnya seperti yang kita harapkan. Oleh karena itu, kita harus menyesuaikan cara komunikasi berdasarkan pada perilaku orang yang berbeda.
Dengan cara ini, kita berusaha membantu orang lain untuk memahami apa yang kita sampaikan. Jika Anda ingin menciptakan komunikasi efektif maka Anda perlu beradaptasi.
Di dunia saat ini dimana kita harus berkolaborasi dengan berbagai tipe orang yang berbeda mengharuskan setiap orang untuk mempelajari seni komunikasi yang baik dan benar.
Baca juga : cara mengubah tantangan menjadi kesuksesan
4 abad sebelum masehi, bapak dunia kedokteran bernama Hipokrates menyusun teori kalau tempramen setiap orang adalah hasil dari keseimbangan atau ketidakseimbangan antara empat cairan yang mengalir di dalam dirinya yaitu darah, empedu kuning, empedu hitam dan dahak.
Sistem ini lalu dikembangkan lebih lanjut oleh dokter Romawi bernama Galen yang sekarang disebut sebagai sistem humoral. Sistem ini menunjukkan bahwa ada 4 tipe kepribadian mendasar yaitu sanguin, koleris, melankolis dan plegmatis.
Sanguinis merupakan tipe orang yang tempramennya dikendalikan oleh kelebihan darah didalam tubuhnya atau dalam bahasa Latin disebut sebagai sanguis. Mereka adalah orang optimis yang bahagia dan selalu menyebarkan getaran positif di lingkungan sekitar.
Koleris merupakan tipe orang yang temperamennya dikendalikan oleh empedu kuning atau hati, dalam bahasa Yunani disebut sebagai Chloe. Mereka adalah orang yang berapi-api, tempramental dan terkadang menakutkan bagi orang sekitar.
Melankolis merupakan tipe orang yang temperamennya berasa dari kelebihan kelebihan empedu hitam yang ditemukan di bagian limfa, dalam bahasa Yunani disebut sebagai Melaina Chloe. Mereka adalah orang yang pesimis dan murung.
Plegmatis merupakan tipe orang yang temperamennya dipengaruhi oleh otaknya dimana orang Yunani percaya lendir berasal, dalam bahasa Yunani disebut sebagai phlegma. Mereka adalah orang yang apatis dan lamban.
4 tipe kepribadian ini berkorelasi dengan sistem DISC yang ada sekarang.
Tipe perilaku manusia
Ada fakta yang menarik, psikolog bernama Wolter menyadari kalau perbedaan yang jelas antara setiap orang dapat dengan mudah dijelaskan melalui empat Hubungan yang berbeda antara seorang individu dan lingkungannya dan disingkat menjadi DISC.
kepanjangan DISC adalah Dominance Inspiration, Submission dan Compliance. Tapi, dalam perkembangannya, penelitian selanjutnya berhasil menyempurnakan DISC menjadi DISA yang menggantikan Submission menjadi Stability dan Cokpliance menjadi Analytic.
Perubahan ini dianggap dapat menjelaskan lebih baik hubungan para individu dan lingkungannya.
Dominance berhubungan dengan cara seorang menghadapi masalah dan tantangan, Inspiration berhubungan dengan mempengaruhi dan meyakinkan seseorang untuk melakukan sesuatu.
Stability bicara soal bagaimana seseorang melihat sebuah Perubahan, apakah sulit menerima atau malah lebih petualang. Analytic adalah bagaimana seseorang mengikuti peraturan dan regulasi.
Baca juga : cara memberikan saran yang baik dan benar
Thomas menggunakan warna untuk memudahkan orang lain dalam memahami perbedaan dari setiap tipe. perilaku tersebut Dominance dikategorikan menjadi warna merah, Inspiration menjadi warna kuning, Stability menjadi warna hijau dan Analytic menjadi warna biru.
Perlu Anda sadari bahwa 4 warna ini berada di setiap diri manusia. Namun, tergantung warna apa yang lebih menonjol. Hanya 5 % orang di dunia yang hanya memiliki satu warna yang mendominasi perilaku mereka, namun lebih dari 80% orang memiliki dua kombinasi warna yang menjelaskan perilaku mereka dan sisanya 15% orang memiliki tiga warna yang mendominasi.
Berkomunikasi dengan efektif
Dengan memahami tipe perilaku manusia akan mempermudah kita berkomunikasi dengan tipe orang yang berbeda. Thomas memberikan saran Komunikasi untuk tipe perilaku yang berbeda, khususnya dalam hal memberikan masukan.
Mayoritas orang cukup sensitif ketika diberikan umpan balik, cara yang salah bisa berakhir buruk. Niat kita yang awalnya baik bisa dipersepsikan berbeda oleh orang yang diberikan kritik, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan ketika menghadapi tipe perilaku yang berbeda.
Orang dengan tipe merah adalah orang yang paling mudah untuk diajak berkomunikasi karena mereka memprioritaskan pemecahan masalah dan efisiensi. Mereka akan menghargai pendekatan langsung tanpa banyak basa-basi.
Tapi, orang dengan tipe merah pada dasarnya merupakan orang yang dominan, jadi Anda harus tegas dan jangan ragu ketika menyampaikan pesan yang ingin disampaikan.
Orang dengan tipe kuning membutuhkan pendekatan yang berbeda, saat menyampaikan kritik yang membangun, Anda harus memulainya dengan smalltalk yaitu membuat suasana lebih cair dan barulah mereka bisa lebih mudah menerima masukan yang Anda sampaikan.
Jika Anda berkomunikasi dengan tipe orang hijau maka Anda harus memperhatikan kalau mereka merupakan tipe orang yang menghargai stabilitas dan rutinitas. Coba lihat dari sudut pandang mereka, apa hal yang penting dan Anda bisa mulai dari pembahasan tersebut.
Ketika Anda berkomunikasi dengan tipe orang biru maka Anda harus menyadari kalau mereka merupakan tipe orang yang detail dan perfeksionis, hal ini mungkin membuat kesal orang dengan tipe lain, namun hal ini menandakan betapa besar kepedulian mereka dengan pekerjaan tersebut.
Seringkali kita mudah untuk mengambil kesimpulan kalau kita sedang dikelilingi oleh orang bodoh, namun seperti yang tadi dijelaskan, hal ini terjadi karena hasil dari kesalahpahaman tipe perilaku orang lain.
Saat kita mencurahkan waktu untuk memahami bagaimana orang lain berkomunikasi dan proses informasi maka kita akan bisa menjernihkan kesalahan persepsi tersebut.
Baca juga : 3 cara menjalani hidup yang lebih hemat
angkah pertama yaitu mengidentifikasikan empat tipe perilaku manusia utama yang dikategorikan berdasarkan warna dan sifat-nya. Warna merah dikenal dominan dan ambisius sedangkan orang dengan tipe warna kuning cenderung ceria, suka bicara dan positif.
Orang dengan tipe warna hijau cenderung pendiam, analitis dan memprioritaskan kondisi yang stabil di atas segalanya. Mereka memiliki banyak kesamaan dengan tipe perilaku yang terakhir yaitu orang dengan tipe biru yang cenderung pendiam, introspektif dan berorientasi pada detail.
Penutup
Memahami bagaimana setiap tipe warna berpikir dapat membantu kita berkolaborasi dan berkomunikasi secara efektif, ketika kita merasa orang lain tidak memahami apa yang kita katakan bukan berarti mereka bodoh, namun mungkin cara komunikasi yang kita sampaikan tidak sesuai dengan perilaku mereka.
Demikian penjelasan tentang cara berkomunikasi yang baik dan benar dengan tipe orang yang berbeda-beda. Semoga bermanfaat untuk Anda, keluarga dan teman.
0 Komentar