Magersena - Mungkin selama ini Anda berpikir bahwa memberikan motivasi bagi orang lain membutuhkan hadiah dan hukuman, jika dia berbuat benar maka akan diberikan hadiah dan jika dia berbuat salah maka akan diberikan hukuman.
Tidak jarang juga, orang-orang menggunakan uang sebagai motivasi, ini adalah paradigma lama soal motivasi. Jenis dorongan motivasi ini hanya bisa berlaku untuk pekerjaan yang sifatnya rutinitas, namun apabila jenis pekerjaan sifatnya kreatif atau inovasi maka tidak bisa menggunakan cara pikir yang lama.
Anda harus menggunakan cara lain untuk mendorong motivasi seseorang dalam mengerjakan sebuah proyek, ada 3 hal yang bisa Anda lakukan :
1. Perubahan sistem motivasi
Saat awal peradaban manusia, motivasi utama didorong atas naluri bertahan hidup, hal ini disebut sebagai motivation 1.0. Tapi, ketika manusia mulai membentuk komunitas yang lebih kompleks, misalnya hidup dengan orang lain di luar dari keluarganya sendiri maka mereka harus bekerja sama untuk mengerjakan sesuatu yang besar.
Jika hanya bergantung pada naluri bertahan hidup, pasti akan terjadi kekacauan karena orang bisa saja mencuri makanan atau pasangan orang lain. Oleh karena itu, peradaban manusia bertumbuh menjadi motivation 2.0.
Cara ini tidak jauh berbeda dengan mendorong kuda untuk bergerak yaitu memberikan wortel ke arah yang ingin dituju atau memukulnya dengan tongkat agar kuda tersebut mau bergerak.
Baca juga : cara mengambil keputusan terbaik dalam hidup
Sistem motivation 2.0 sangat penting, apalagi di era revolusi industri dengan serangkaian hadiah dan hukuman membuat manusia bisa bekerja lebih efisien dan efektif. Namun sayangnya, sistem motivation 2.0 sudah tidak cocok dengan kehidupan era Sekarang.
Sistem ini menghancurkan kreativitas, mengurangi kinerja, menciptakan kecanduan dan mendorong pemikiran jangka pendek. Contohnya, jika Anda hanya fokus memberikan hadiah pada sebuah perilaku baik dan memberikan hukuman pada perilaku yang buruk maka secara tidak sengaja Anda akan menghilangkan motivasi internal seseorang untuk melakukan sesuatu.
Dalam hidup ada 2 jenis kegiatan yaitu :
- Algorithmic tasks
- Heuristic tasks
Algorithmic tasks adalah jenis kegiatan yang sifatnya rutinitas dan ada serangkaian proses yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan, sistem reward dan punishment cocok untuk Algorithmic tasks karena sudah ada aturan main yang jelas.
namun di dunia yang kompleks ini, kita harus menjalani pekerjaan yang bersifat Heuristic tasks yaitu jenis kegiatan dimana Anda harus menggunakan kreativitas dan pemikiran untuk memecahkan masalah.
Jika Anda menggunakan sistem reward dan punishment maka performa kegiatan Heuristic tasks akan menurun. Oleh karena itu, manusia sekarang membutuhkan motivasi 3.0 yaitu sebuah peningkatan yang dinlbutuhkan dengan anggapan manusia memiliki dorongan untuk belajar dan menciptakan dunia yang lebih baik.
Ketika kita menggunakan uang menjadi hadiah untuk melakukan sebuah kegiatan maka orang tersebut akan kehilangan motivasi internal untuk kegiatan tersebut, misalnya memberikan insentif berupa uang untuk mengajak orang lain berdonor darah malah membuat tingkat partisipasi menurut hingga setengah persen.
2. Dua tipe motivasi
Apa jenis motivasi yang cocok untuk era sekarang ? Ada dua tipe motivasi yang bisa digunakan yaitu motivasi tipe I dan tipe X.
Tipe I adalah motivasi yang berasal dari dalam diri, seseorang termotivasi melakukan sesuatu bukan karena adanya hadiah yang berasal dari luar diri. Tapi, aktivitas tersebut membuat dirinya puas dan senang.
Seperti halnya anak kecil yang sedang menikmati waktu bermainnya dengan sebuah mainan, anak kecil itu tidak dibayar untuk bermain namun rasa penasaran dan kepuasan dari aktivitas bermain tersebut.
Baca juga : cara mengubah benci menjadi cinta diri sendiri
Motivasi kedua yaitu tipe X yang berarti motivasi yang berasal dari luar diri, seseorang termotivasi melakukan sesuatu karena diberikan uang lebih banyak, nilai lebih bagus dan lain sebagainya.
Ketika hadiah tidak lagi diberikan, biasanya aktivitas yang dilakukan juga berhenti. Inilah yang membuat motivasi tipe x itu hanya bertahan singkat. Selain itu, jika terlalu tergantung dengan motivasi tipe x maka akan menjadi sumber ketidakpuasan seseorang dalam hidup.
Hidupnya akan selalu merasa kurang karena ada orang lain yang mendapatkan hadiah yang lebih besar darinya atau hadiah yang lebih baik. Mungkin perlu disadari kalau motivasi tipe I atau yang berasal dari dalam diri bukan berarti menghindari uang atau pengakuan.
Jika setiap orang mendapatkan gaji yang cukup dan adil maka hal ini akan buat karyawan tersebut tidak Lagi fokus pada uang tapi bisa fokus pada pekerjaan itu sendiri. Berbeda halnya dengan motivasi tipe x, berapa besar uang yang diberikan tetap tidak akan merasa cukup dan apabila tidak diberikan insentif uang yang lebih maka dirinya tidak akan bekerja dengan baik.
Ada contoh yang menarik, sebuah eksperimen membayar para responden untuk mengerjakan tugas yang sama, orang yang dibayar paling tinggi justru menghasilkan kinerja terburuk. Hal ini menandakan bahwa semakin tinggi insentif tidak selalu berbanding lurus dengan kenaikan kinerja.
3. Elemen penting motivasi
Ada tiga elemen untuk meningkatkan motivasi dalam diri seseorang yaitu :
- autonomy
- mastery
- purpose
Elemen autonomy artinya Anda punya pilihan untuk mengerjakan sesuatu, mayoritas orang secara alamiah mempunyai rasa penasaran dan dorongan yang besar dalam dirinya sendiri, di tempat kerja modern banyak perusahaan mulai membebaskan karyawannya untuk berkarya.
Ketika mereka diizinkan untuk memilih apa yang mereka kerjakan, kapan mengerjakannya, bagaimana menyelesaikannya dan dengan siapa akan bekerja maka mereka akan bekerja jauh lebih baik karena adanya otonomi.
Kedua adalah mastery yang berarti dorongan seseorang untuk terus mengasah kemampuannya dan ingin dianggap sebagai orang yang ahli. Anda bisa memulainya dengan mengerjakan sebuah tugas yang cukup sulit tapi tidak berada di luar batas kemampuan.
Langkah selanjutnya, membuat target yang jelas dan gunakan umpan balik untuk pengecekan rutin untuk mengetahui kinerja dan hal apa saja yang bisa diperbaiki. Terakhir, konsisten untuk mengerjakan hal tersebut hingga mendapatkan hasil yang Anda inginkan.
Target yang baik seharusnya dibuat oleh karyawan tersebut, jangan berasal dari orang lain. Selain untuk meningkatkan tanggungjawab dari orang tersebut, target yang ditentukan oleh orang lain seperti target penjualan terkadang memiliki efek yang buruk.
contohnya, perusahaan energi yaitu enron corporation memasang target yang tinggi dan akhirnya malah mendorong karyawan melakukan praktik bisnis yang ilegal untuk mencapai target tersebut.
Inilah yang membuat motivasi yang berasal dari luar diri kadang menjadi tidak baik, beberapa orang mungkin akan mengambil jalan pintas asalkan mencapai target yang diinginkan.
Elemen ketiga adalah purpose yang berarti dorongan dalam diri untuk memberikan dampak yang besar terhadap diri sendiri dan orang lain. Dorongan ini hanya muncul ketika seseorang merasa apa yang dikerjakannya itu penting dan punya dampak yang lebih luas.
Contohnya, menciptakan produk yang hebat merupakan cara kerja Apple untuk memaksimalkan pendapatannya, hal ini mendorong karyawannya untuk menciptakan banyak inovasi yang mengubah dunia.
Penutup
Memberikan lebih banyak uang tidak selalu buat karyawan bekerja lebih baik, namun kebebasan untuk berkarya bisa memberikan karyawan sebuah ruang untuk bekerja dengan lebih baik.
0 Komentar