Fokus tema channel YouTube sebaiknya disesuaikan dengan skill atau kemampuan yang dimiliki. Bagaimana jika kita merasa tidak memiliki skill atau kemampuan apapun ?
Berikut ini adalah ide konten sederhana untuk youtuber pemula tanpa harus memiliki skill atau kemampuan tertentu. Simak baik-baik.
Anda ingin membuat konten tentang tanaman hias tapi tidak punya skill dan pemahaman tentang tanaman hias sama sekali. Ingin membuat konten tentang peternakan tapi tidak punya kemampuan di bidang peternakan.
Anda tetap bisa melakukannya dengan cara membuat konten liputan yaitu meliput aktivitas orang-orang di sekitar sesuai dengan target penonton yang sudah ditetapkan. Cara pembuatan konten liputan ini bisa dilakukan dengan menampilkan wajah maupun tanpa menampilkan wajah.
Contoh channel YouTube yang menampilkan wajah adalah Agro TV, konsisten membuat konten meliput peternakan Sejak 1 tahun lalu dan berhasil mendapatkan 3,1 juta view.
Channel lain yang meliput tanpa menampilkan wajah adalah taman Puspita, channel yang meliput berbagai tanaman hias dari pemilik rumah di desanya ini sudah mendapatkan 2,7 juta view dan menjadi kreator naik daun YouTube hanya dalam waktu tiga bulan saja.
Inilah langkah-langkah yang harus Anda ikuti sebagai YouTuber pemula supaya channel semakin berkembang.
1. Melakukan riset ide konten
Telusuri area sekitar tempat tinggal baik di desa sendiri maupun sampai ke Kecamatan tetangga. Lakukan survei singkat mengenai potensi konten yang paling banyak terdapat di lingkungan, bisa mengenai tanaman seperti hidroponik, bonsai atau tanaman hias.
Bisa juga membahas mengenai hewan peliharaan seperti ikan koi, ikan cupang, burung beo, kucing persia dan lain-lain. Atau membahas mengenai perikanan dan peternakan seperti budidaya ikan lele, budidaya lobster, ternak sapi atau ternak kelinci.
Saat melakukan survei, tulis dan catat beberapa opsi ide konten YouTube tersebut beserta dengan jumlah yang tersedia. Pertimbangkan untuk memilih ide konten dengan jumlah terbanyak yang tersedia dilingkungan tempat tinggal, Semakin banyak semakin bagus.
Untuk menghindari kehabisan materi content di kemudian hari, pertimbangkan juga jumlah kelompok tema misal budidaya ikan lele, ikan nila, ikan gabus dan ikan mas bisa dijadikan konten dalam satu channel karena masih berhubungan yaitu tentang budidaya ikan.
2. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
Karena konten yang akan Anda buat adalah konten liputan maka ada 2 peralatan yang perlu Anda siapkan yaitu microphone dan tripod.
Konten liputan memerlukan tanya jawab antara Anda sebagai konten kreator dan narasumber, agar suara yang direkam jernih maka disarankan untuk menggunakan microphone Boya BY-M1DM Dual Lavalier Microphone dengan harga yang lumayan terjangkau.
Sedangkan untuk kualitas gambar yang bagus walau hanya merekam menggunakan HP, disarankan memakai tripod Takara ECO-183A agar hasil rekaman video tenang dan jernih.
Jika channel sudah dimonetize dan mendapatkan penghasilan, tripod bisa digantikan dengan stabilizer agar bisa merekam sambil bergerak namun gambar Tetap tenang dan tidak membuat penonton pusing.
3. Riset isi konten video di YouTube
Walaupun konten liputan tidak memerlukan skill dan pengetahuan apapun dalam topik yang diliput, namun Anda harus mampu membuat konten yang bermanfaat sesuai dengan kebutuhan penonton.
Misalnya meliput tentang tanaman anggrek, Anda buka aplikasi YouTube lalu tuliskan "cara _ anggrek" maka akan muncul pertanyaan-pertanyaan yang sering dicari penonton di YouTube berkaitan dengan tanaman anggrek.
Pertanyaan-pertanyaan inilah yang nantinya akan terjawab di semua video liputan Anda, catat pertanyaan tersebut dan Anda tanyakan saat nanti meliput rumah yang banyak memelihara tanaman anggrek.
Dengan cara ini, Anda bisa membuat jawaban dari pertanyaan-pertanyaan penonton tersebut tanpa harus mengerti tentang tanaman anggrek sama sekali.
4. Menghubungi tuan rumah atau pemilik peternakan
Sampaikan tujuan dari pembuatan video dan kapan proses rekaman bisa dilakukan supaya tidak mengganggu kesibukan mereka. Minta waktu 10 menit untuk merekam area sekitar dan 10 menit untuk berbincang dan berdiskusi.
Sampaikan juga daftar pertanyaan yang sudah Anda buat pada langkah sebelumnya agar dapat mempersiapkan jawaban yang dibutuhkan.
5. Melakukan proses rekaman video
Anda rekam terlebih dahulu objek utama sesuai tema konten dan juga area sekitarnya sebanyak mungkin, gerakkan kamera secara perlahan agar penonton nyaman dan tidak pusing.
Selanjutnya, tes microfon sebelum rekaman lalu dengarkan apakah hasil pembicaraan terekam dengan baik. Setelah siap, baru dimulai sesi diskusi dan tanya jawab dengan tuan rumah.
Terakhir, jangan lupa mengambil foto objek dengan tuan rumah, foto obyeknya saja dan beberapa foto lainnya yang akan menjadi opsi thumbnail video.
6. Proses editing video
Potong bagian-bagian yang tidak ada percakapan, bagian yang membosankan dan lain-lain. Hindari membuat konten dengan durasi lama tapi kurang berbobot, saat awal mengembangkan channel lebih baik durasi singkat lima menit tapi padat dan sangat bermanfaat untuk penonton.
Seiring bertambahnya subscriber channel Anda, durasi bisa ditingkatkan menjadi 8, 10 atau 12 menit tanpa menurunkan kualitas.
Misalnya, untuk membuat video berdurasi lima menit Anda gunakan 5 pertanyaan, jika ingin membuat durasi video lebih panjang maka tambahkan pertanyaan-pertanyaan yang didiskusikan.
7. Membuat thumbnail, judul dan deskripsi
Misalnya Anda membuat konten dengan kata kunci "cara Anggrek cepat berbunga" maka tuliskan kata kunci ini padat thumbnail dan juga awal deskripsi video.
Untuk pembuatan judul video, pikirkan kalimat yang mengundang minat penonton untuk klik video Anda. Biasanya kalimat yang mengandung masalah serta solusinya atau kalimat yang menjadi harapan dari penonton.
Misalnya, dengan kata kunci yang sama Anda bisa membuat judul-judul seperti ini :
Capek tanaman anggreknya tidak berbunga, coba cara ini
Jika tanaman anggrek mu tidak berbunga, ini solusinya
Pakai cara ini, tanaman anggrek pasti kecil-kecil sudah berbunga
Pantas tanaman anggrekmu tidak berbunga, belum coba cara ini
Dengan membuat thumbnail judul dan deskripsi seperti ini bisa memperbanyak kemungkinan video Anda mendapatkan video dari beberapa sumber trafik sekaligus.
8. Upload video ke YouTube
Untuk channel yang masih baru dan belum memiliki data analytics bisa upload di jam-jam yang sering dilakukan oleh youtuber Indonesia yaitu jam 12:00, 16:00, 20:00.
Sedangkan untuk channel yang sudah memiliki cukup banyak video, bisa melihat data waktu terbaik untuk upload video sesuai kebiasaan subscriber menonton.
Caranya, Anda buka aplikasi YouTube Studio > pilih analytics di menu bagian bawah > pilih halaman penonton > pilih data grafik kapan penonton membuka YouTube, maka data grafik itu akan tampil lebih besar dan lebih mudah dilihat.
Sesuai keterangan yang dicantumkan YouTube, warna ungu muda berarti sedikit penonton dan warna ungu tua berarti banyak penonton di waktu itu, maka Anda bisa menjadwalkan video untuk di-setting publik pada jam-jam tersebut.
Jika sudah terupload maka video itu mulai menghasilkan view untuk mencapai salah satu syarat pengajuan monetisasi yaitu 4000 jam tayang.
Jika Anda ingin mengetahui bagaimana cara mendapatkan 4000 jam tayang dan 1000 subscriber, baca artikel berikut ini.